Bersambung Dengan Harapan
“Gang Biru Pak” teriak seorang gadis dari pintu belakang
bis.
“Gang Biru! Gang Biru!” lanjut kondektur bis merespon.
Fina turun dari bus, seketika ia menghela nafas panjang.
Lega rasanya bisa turun dari bus yang sesak itu. 8 bulan sekolah di Yogyakarta,
dengan tertatih-tatih mengumpulkan dana, sehingga sekarang dia bisa hidup
bersama bibinya. Luar biasa! Betapa panasnya jogja ini. Sepanjang perjalanan
pulang di bus “jalur 15” hingga sampai depan gang biru tak satupun Fina temui
pohon yang berdiri kokoh menghiasi jalan.
Dari Gang Biru, rumah Fina masih 1 km. dan apapun yang
terjadi, kaki Fina harus mau berjalan 1km. Setiap hari, dengan keadaan yang
sama. “Tak seperti di desaku” gumamnya lirih, ”setiap hari hujan, pohon
dimana-mana, transportasi tak sepadat ini” lanjut Fina sambil mengibaskan kipas
genggamnya. Jika di tak peduli masalah pentingnya pendidikan, mungkin tak sudi
ia hijrah ke Jogja. Baginya Jogja adalah sumber segala ilmu, dimana pun bisa
dijumpai banyak gedung lembaga pendidikan formal dan non-formal. Mungkin
pohon-pohon itu sedah digantikan dengan gedung-gedung itu.
Tak sengaja Fina masuk di Komunitas Pecinta Alam di
sekolahnya. Seketika itu juga terlintas dalam di kepalanya setiap keadaan di
Bus yang ia alami panas, bau, macet, dan banyak polusi yang tak bisa ia ditahan
jika berhenti di lampu merah. Saat itu komunitas yang ia ikuti sedang
mengadakan rapat, tiba-tiba ia mengankat tangan dan berdiri, menghela nafas dan
mulai berbicara.
“Terimakasih telah memberi saya kesempatan untuk berbicara”
semua mata tertuju padanya dan dia melanjutkan pembicaraannya. “pernah tidak
kalian berhayal tentang Jogja yang dingin, Jogja yang lebih banyak angkutan
umum daripada kendaraan pribadi, dan Jogja yang rimbun dengan pepohonan?”
Semua orang memperhatikan Fina yang berpendapat. Kemudian
Ridwan sang ketua komunitas mengambil alih bicara. “Iya teman-teman mengapa
kita tidak melakukan reboisasi dan penyuluhan masalah lingkungan saja
untuk agenda bulan ini?” tutur Ridwan. Sebuah ide yang cemerlang dan sejalan
dengan pikiran Fina.
Kemudian mereka kembali melanjutkan rapat lagi.
Hampir 2 bulan mereka mempersiapkan acara reboisasi dan
penyuluhan lingkungan, yang dituturkan Ridwan 2 bulan yang lalu. Reboisasi dilakukan
untuk daerah sekolah Fina dan sekitarnya. Seminar tentang penyuluhan lingkungan
sehat juga terlaksana dengan baik. Banyak masyarakat yang antusias menyambut
acara tersebut. Beberapa panitia turun ke jalan-jalan mengedarkan brosur
tentang kepedulian terhadap lingkungan dan anjuran tentang mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi.
Yah, jika hanya terjadi sekali saja apa gunanya acara ini
besar kemungkinan perilaku ramah lingkungan hanya sementara. Fina hanya bisa
memimpikan jogja yang sejuk seperti kampung halamannya yang banyak ditumbuhi
pepohonan besar dan rimbun. Lelah seharian berdakwah tentang permasalahan GoGreen kepada
masyarakat Fina langsung membersihkan badannya, menunaikan kewajiban sebagai
muslim dilanjutkan dengan doa dan kemudian terlelap dalam tidurnya, namun
sebelum ia terlelap dalam mimpinya fina berdoa “semoga apa yang telah ia
lakukan tadi dapat terus dilaksanakan oleh masyarakat dan berguna buat semua
orang”.
0 komentar:
Posting Komentar